Apa yang kalian ingat ketika mendengar kata "Belitung?", Film Laskar Pelangi dan pantai yang indah dihiasi oleh batuan granit raksasa yang begitu mempesona.

Kali ini aku berkesempatan untuk berkunjung ke Bumi Laskar Pelangi. Hari itu Sabtu tanggal 8 September 2018 aku berangkat menuju Bandara Soetta pukul 8.00 wib. Perjalanan di tempuh sekitar 1 jam dengan menaiki mobil damri. Tiket keberangkatanku sebenarnya jam 11.30, tapi karena aku takut ketinggalan karena belum terlalu tau kondisi jalan menuju bandara saat weekend, maka aku memutuskan untuk berangkat lebih awal dan menunggu di Bandara.

Pukul 12 kurang akhirnya panggilan untuk memasuki pesawat datang, akupun memasuki pesawat. Perjalanan menuju Belitung ditempuh dalam waktu 1 jam.

Alhamdulliah sampai di Bandara Internasional HAnandjoeddin Belitung
 Walaupun statusnya sudah internasional, tapi landasannya menurutku masih butuh banyak pengembangan, karena masih sangat kecil sekali


Sesampai di bandara aku segera menghubungi temanku Yudis yang kembali kami bertemu setelah hampir setahun lalu kami sering eksplorasi daerah-daerah wisata di Bangka, kali ini kami kembali bertemu hehe.

Aku langsung diajak yudis menuju replika sekolah Laskar Pelangi. Hampir 1 jam perjalanan kami tempuh dari Kota Tanjung Pandan menuju Gantung. Sesampai di lokasi karena melihat sekolahnya masih ramai, dan perutku yang sudah keroncongan, aku memutuskan untuk makan mie dulu di kedai dekat sana.

Karena masih juga ramai ternyata, setelah makan kami memutuskan untuk menuju Rumah Keong terlebih dahulu


Untuk masuk lokasi ini kita harus membayar tiket masuk sebesar 5 ribu


Setelah dirasa cukup mengeksplor Rumah Keong yang berada di seberang jalan Sekolah Replika Laskar Pelangi, kami memutuskan menuju kembali kesana.



Yuk belajar hehe

Akhirnya kesampaian berfoto disini, setelah berkhayal bertahun-tahun


Disana aku menemukan beberapa anak-anak asli sana yang berpakaian cukup menarik, aku pun mengajak mereka untuk berfoto bersama ku

Setelah puas melihat dan mengabadikan foto di Sekolah Replika Laskar Pelangi, aku dan Yudis kembali melanjutkan perjalanan, kali ini ke Bendungan Pice


Bendungan ini merupakan peninggalan belanda saat masa kolonial dan masih bertahan sampai sekarang. Saat kejadian banjir luar biasa di Belitung beberapa waktu yang lalu, bendungan ini jebol karena tak kuat menampung debit air yang begitu besar.

Setelah itu kami mampir sebentar untuk berfoto diluar museum andrea hirata, sengaja tidak berfoto di dalam karena memang menurut info dari yudis di dalam nya sama saja seperti diluar dan kurang menarik

Museum Kata Andrea Hirata dari luar


Lanjut setelah itu kami melanjutkan ke destinasi terakhir hari itu. Ya ada kampung Ahok. Banyak sekali orang yang berfoto, kami melihat ada rumah keluar Ahok juga disana.

Setelah dari sini, kami menuju Kota Manggar untuk menuju kost yudis, aku memutuskan istirahat malam ini karena akan jalan-jalan lagi besok ke Pulau Lengkuas.

 Besok paginya setelah subuh kami bersiap-siap karena jam 6 kami harus segera berangkat dan harus tiba di Tanjung Pandam jam 7. Kondisi laut tenang dan akan membuat kami akan semakin enak nanti saat berkunjung ke Pulau Lengkuas. Perjalanan menuju Tanjung Pandan dimulai, Yudis memacu motornya layaknya Motor GP, super kebut wkwk. Tak ayal jarak yang 75 km kami tempuh kurang 1 jam. Disana kami menemui teman ku yang memang asli Belitung, ada Deka, Dian, dan beberapa teman mereka. 

Oke saatnya kita berlayar menuju pulau Lengkuas hehe

Pulau pertama yang kami terdekat dan harus kamu kunjungi yaitu Pulau Batu Garuda

Add caption
Kalau kalian perhatikan, ada bagian dari batu itu yang mirip kelapa burung Garuda, oleh karena itu disebut Pulau Batu Garuda. Oke Lanjut 

Kali ini kami turun untuk singgah dan berfoto di pasir yang timbul, sungguh indah sekali, belum lagi ditambah hamparan air laut yang begitu jernih membuat tempat ini begitu indah. 

Selajutnya kami melanjutkan ke destinasi utama, ya pulau Lengkuas.

Pemandangan selama di lautan yang begitu memanjakan mata yang ingin rehat sejekan dari pandangan gedung-gedung pencakar langit di tanah ibukota.

 Akhirnya setelah menempuh beberapa menit kami sampai di Pulau Lengkuas

Disana sebenarnya aku ingin menaiki mercusuar, tapi sayang sekarang mercusuarnya sudah tidak diizinkan untuk dinaiki, padahal di atas mercusuarlah nantinya kita akan sangat dimanjakan dengan pemandangan bebatuan granit yang tersusun di sekitar pulau.


Kami disini menghabiskan hampir setengah hari dengan bakar ikan, dan menikmati keindahan alam Pulau Lengkuas.

Pasirnya begitu halus, putih, dan sangat bersih. Untuk kalian yang mengaku traveller harus sekali mengunjungi tempat ini. Sebenarnya rasanya ingin terus tinggal disini, tapi apalah daya, kami harus kembali karena sudah mulai sore.

Sebelum kembali ke Pelabuhan, kami mampir sejenak di Pulau Batu Berlayar, alhasil keren sekali foto disini



Saat akan pulang, Deka dan dian mengajak aku dan yudis untuk menuju destinasi terakhir kami yaitu Gusong Bugis. Tempat yang katanya romantis karena disana kita bisa melihat sunset yang sangat indah. 


Jadi Gusong Bugis ini merupakan bekas daerah tambang timah yang dikelola untuk bisa menjadi daerah wisata. sekarang juga mangrove sudah bertumbuhan disana dan banyak sekali spot-spot foto yang sangat disenangi remaja terutama cewek.

Saat menuju ujung dermaga kita akan menemui kapal yang mirip kapal di Film Pirates OF Carribbian. Di ujung dermaga akan ada dermaga yang berbetuk hati, disanalah kita bisa menikmati pemandangan sunset yang begitu indah. Jadi aku sangat merekomendasikan kalian untuk mengajak psangan ya saat melihat sunset di ujung dermaga ini, karena tempatnya super romantis hehe



Sekian, itulah perjalanan indah dan tak terlupakan aku selama di Belitung, terimakasih untuk teman-teman yang sudah meluangkan waktu untuk menemani aku disana, see you guyss :)

Bersama Yudis

Bersama Dian Dan Deka

Agus Elmansyah, 2018