Sore itu sepulang dari kerja, aku rebahan di kasur kesayangan
di kost. Sembari rebahan aku men scroll status wa, iseng... mana tau ada status
yang enak untuk di komen atau yang bisa menghilangkan penat sore itu.
Tiba tiba ada status dia, dia memang jarang sekali buat status di social media,
aku juga lupa ntah kapan dia memblock instagram ku. Saat itu juga aku langsung
menekan pemberitahunan status dia. Darrrr.....bak di sambar petir di siang
bolong. Jantungku seolah berhenti berdetak kala itu. Tanganku Tiba-tiba
gemetar. Terpampang jelas sebuah kartu undangan digital yang tertulis nama dia
dan orang lain.
Hati ku hancur berkeping keping, bak piring yang di hempaskan
dari gedung yang sangat tinggi. Langsung aku keluar dari wa, mencoba menganggap
yang tadi aku lihat salah. Lalu tak lama kemudian aku kembali bergegas melihat
kembali statusnya, dan benar, ini bukan mimpi, dia sudah akan menjadi milik
orang lain.
Terlampir juga caption di statusnya, “Mohon doanya untuk kelancaran
kami besok dari orang orang yang berhati baik”. Tak terasa ada aliran air yang
mengalir keluar dari mata. Kembali teringat kenangan kami yang sms an semenjak
smp, pisah saat SMA , kuliah namun tetap menjaga komunikasi .
Teringat kembali
bahwa dulu kami sangat dekat sekali, sangat. Masih terlintas jelas akhir tahun
kemarin kami intens sekali komunikasi. Tapi jujur, memang selama dekat dari
semenjak smp , aku tak pernah mengungkapkan perasaanku. Aku terlalu takut untuk
di tolak, walaupun dalam hati aku tau bahwa dia juga ada rasa denganku.
Hmmmmm...sudahlah, kau harus menanggung akibat dari rasa yang yang tak pernah
ungkapkan. Akhirnya, aku pun membalas statusnya dengan kata kata “ Semoga
diberikan kelancaran dan kemudahan” tidak lupa dengan emotikon :) di akhir
kalimat.
0 Comments