Backpacker Ke Karimun Jawa (Part 1)


Karimun Jawa akhirnya menjadi destinasi pilihan kami setelah rencana kami mengekspor daerah laen yang gagal dikarenakan satu dan lain hal. Bahkan rencana kami untuk backpacker ke Karimun Jawa ini pun nyaris gagal, karena banyaknya yang menyanggupi di awal lalu hilang dan gak ada kabar sama sekali saat mendekati hari H keberangkatan. Tapi untungnya rencana kami ke Karimun Jawa tetap terlaksana.

Rabu malam aku dan Aci bertemu di Stasiun Senen. Tiket kereta sudah jauh hari kami pesan online, itupun sudah tidak bisa lagi dapat yang sebangku, jadi kami dapat kursi yang terpisah tapi tidak terlalu jauh. Tepat pukul 20.30 WIB kereta kami berangkat. Oh ya adik Aci juga ikut dalam perjalanan kami kali ini, tapi dia naik kereta dari Cirebon.

Pukul 3.30 Pagi kereta kami sampai juga di Stasiun Tawang. Kami memutuskan untuk ke masjid di dekat Stasiun sekalian sholat subuh, mandi dan sebagainya sembari menunggu pagi. Sayang sekali pagi itu cuacanya tidak terlalu mendukung kami nampaknya, suasana terlihat sangat mendung dan nampaknya akan segera hujan. Di masjid kami juga bertemu dengan 2 orang wanita yang juga ternyata ingin mengeksplor kota Semarang. 

Setelah cuaca cukup mendukung untuk kami jalan, kami memutuskan berjalan untuk mencari sarapan. Cukup lama kami diajak berputar-putar karena kondisi sebenarnya yang berbeda dengan maps, kota lama Semarang yang tengah direnovasi membuat kotanya agak tidak nyaman untuk di ekspor, tapi tetap menyajikan pesonanya tersendiri untukku.

Bangunan yang cukup menarik perhatianku di Kota Lama Semarang
Setelah bolak balik mencari tempat sarapan, kami akhirnya menemukan tempat makan yang sudah buka pagi itu. Makannnya cukup mahal menurutku, Ayam Bakar saja Rp. 17.000 belum dengan nasi. Setelah perut terisi dengan kenyang, 2 wanita tadi memutuskan untuk berpisah dengan kami, mereka menyewa gojek untuk mengkespor kota Semarang, tujuan mereka adalah Lawang Sewu. Sedangkan kami bertiga masih agak bingung mau mengeksplor Kota Semarang karena cuaca yang masih agak mendung. Sebenarnya kami sudah membuat rencanan perjalanan dari jauh hari tapi kondisi cuaca yang mendung membuat kami menjadi galau. 

Lokasi tujuan pertama kami yaitu Brown Canon. Sebelumnya aku sempat googling apa itu Brown Canyon, bekas tempat tambang ternyata yang sudah ditinggalkan. Sebenarnya aku tidak terlalu tertarik untuk kesana tapi dalam pikiran karena sudah kepalang tanggung di Semarang, apa salahnya untuk pergi kesana. Gocar pun kami pesan, tidak lama kemudian gocar nya sampai di tempat kami. Saat diperjalanan bapak sang supir cukup terkejut karena setelah hampir 2 tahun tidak ada lagi penumpang yang dia antar ke Brown Canon. Dulu memang terkenal, apalagi saat terkenal itu sempat di tutup dan tidak ditambang lagi oleh pak Gubernur, tapi tidak lama kemudian pertambangan kembali di buka, alhasil Brown Canon menjadi hancur kembali. Semenjak itu pengunjung ke Brown Canon berkurang dari waktu ke waktu. Belum lagi jarak dari pusat kota yang lumayan jauh membuat semakin sedikit pengunjung yang datang.

Setelah kurang lebih 30 menit, akhirnya kami sampai di Brown Canon. 

Saat tiba disana, ternyata sudah ada beberapa pengunjung yang datang untuk sekedar mengambil foto. Bahkan disebelah bukit itu ada yang sedang foto Pra Wed. Memang sebenarnya pemandangannya sangat bagus, tapi sayang akses menuju lokasi yang jelek dan cukup jauh dari pusat kota membuat Brown Canon menjadi sepi. Belum lagi jalan yang hancur di lewati truk truk penambang yang lewat setiap hari. Kami di sana sekitar 20 menit, karena disini cukup jauh dari ousat kota dan tidak ada kendaraan umum, jadi kami berencana menggunakan bapak supir gocar tadi. Bapaknya tidak kemana-mana karena sudah berjanji untuk mengantar kami dan kembali mengantarkan ke pusat Kota Semarang. Puas mengambil dokumentasi, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya yaitu Lawang Sewu.

Perjalanan di tempuh sekitar 30 menit, akhirnya kami sampai di Icon Kota Semarang, Lawang Sewu. Ini kedua kalinya aku kesini, jadi sudah tidak terlalu penasaran lagi, kecuali Ais (adik Aci) yang masih pertama kali. Setelah mengksplor sekitar 30 menit, kami menuju bundaran untuk mengambil dokumentasi.



Puas mengambil dokumentasi disini, kami pergi makan siang sebelum ke Masjid Agung. Setelah makan siang kami pergi kembali menuju Masjid Agung Jawa Tengah. Sama dengan Lawang Sewu, ini juga merupakan yang kedua aku kesini.

Di dalam masjid juga ada alquran raksasa loh

Di Masjid ini kami kembali bertemu dengan 2 wanita yang pagi tadi bertemu di masjid. Aci juga bertemu dengan pamannya yang orang Semarang. Sekitar pukul 2 siang kami memutuskan untuk berangkat kembali, karena harus ke Kudus. Paman Aci berbaik hati ingin mengantarkan kami ke Kudus, tapi kami tidak enak karena lokasinya yang cukup jauh, akhirnya kami diantar untuk mendapatkan bis menuju kudus. Sebenarnya untuk ke Karimun Jawa bisa langsung menaikin bis dari Semarang ke Jepara, tapi karena Aci ingin menjenguk adiknya yang satu lagi di Pesantren dan kebetulan aku juga belum pernah ke Kudus, jadi kami mengiyakan rencana Aci. 

Kami tidak berangkat dari terminat Terboyo, karena terminalnya ditutup, kami diantarkan ke tempat bis biasa lewat dan mangkal. Selang beberapa menit kami mendapatkan bis menuju Kudus. Perjalanan kami tempuh sekitar 2-3 jam. Sebenarnya jarak yang ditempuh bisa lebih dekat jika saja tidak ada perbaikan jembatan menuju arah Kudus. 

Saat tiba kami kembali menggunakan transportasi online. Sekedar info di Kudus belum ada Gojek, yang ada baru Grab. Hanya menempuh jarak sekitar 10 menit kami sampai di Menara Kudus dan memutuskan Sholat disana.




Sembari kami Sholat dan istirahat Aci menjemput adiknya Tika ke Pesantren. Tidak lama berselang, Tika dan Aci datang. Ternyata saat tau kami akan ke Pulau Tika ingin ikut. Setelah meminta izin dengan orang tuanya, akhirnya Tika juga diizinkan untuk ikut. Yeee semakin ramai petualangan kami ini hehe.

Setelah selesai Sholat kami pergi mencari makan. Perut yang kenyang, Aci dan Tika kembali ke Pesantren untuk izin, Aku dan Ais masih di tempat makan sambil menunggu Aci dan Tika. Karena Malam itu malam Jumat, Masjid Kudus sangat ramai karena banyak acara, kami memutuskan untuk menginap di sekitar pelabuhan malam ini. Karena Kudus merupakan kota kecil, jadi tidak salah jika jam 5 sore saja sudah tidak ada lagi angkutan umum ke Pelabuhan di Jepara. Terpaksan kami menggunakan Grab car kali ini.

Perjalanan ditempuh Sekitar 1 jam lebih. Kami akhirnya sampai di Pelabuhan Jepara. Kami memang sudah jauh hari ingin menjadi backpacker dalam perjalanan kali ini, dan kami memutuskan untuk tidur di Masjid kali ini. Sayangnya Masjidnya tidak bisa di buka, jadi kami hanya bisa tidur di terasnya. Kami tidur cukup nyaman sampai menunggu waktu subuh dan bersiap menuju Pulau Karimun Jawa.

Mau tau kelanjutan kisahnya?
Nanti ada di Bagian 2 ya hehe

Berikut rincian pengeluaran selama perjalanan sampai saat di Masjid Pelabuhan Jepara.

Tiket Kereta (booking Online) Rp. 210.000
Gojek dari Kost ke Stasiun Rp. 15.000
Sarapan Pagi Rp. 22.000
Gocar ke Brown Canon Rp. 45.000 (bertiga)
Gocar ke Lawang Sewu Rp. 49.000 (Bertiga)
Tiket Masuk Lawang Sewu Rp. 10.000/orang
Gocar ke tempat makan siang Rp.1000 (bertiga) karena deket banget ternyata wkwk
Makan siang Rp. 17.000 (nasi soto)
Gocar ke MAJT Rp. 11.000
Bus ke Kudus Rp 15.000/orang
Gocar ke Menara Kudus Rp.10.000 (beriga)
Makan malam di Kudus Rp.57.000 (bertiga)
Grab Car ke Jepara Rp 129.000 (Bertiga)

Total Biaya perorang Rp 397.000


Agus Elmansyah, 2019

1 Comments