Camp Di Pantai Turun Aban (Ayam Itu Ternyata Memang Bukan Untuk Kami hehe)


Hari Sabtu itu kami memutuskan untuk camping di pantai, bos kami sedang tidak dirumah, karena sedang pulang ke kampung halaman. Kenalkan teman-temanku, partner kerja yang sudah rasa saudara, ya seperti saudara, kami tinggal bersama. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Mereka adalah Ibnu, Said, Hazi dan Yayat.

Perjalanan kami mulai, menuju Sungailiat ditempuh kurang lebih 1 jam. Sebenarnya target kami adalah sampai saat sore sekitar pukul 5, tapi sial, motorku pecah ban. Aku menyuruh Hazi dan Ibnu untuk duluan, sedangkan aku dan yayat menambal ban. Setelah selesai menambal ban aku dan yayat kembali melanjutkan perjalanan. Sial, tidak berapa jauh, rem ku mendadak aneh, ya mendadak motorku tidak bisa digerakkan saat menggunakan rem kaki, ya nampaknya tukang tambal ban tadi salah pasang atau bagaimana, entahlah. Aku dan yayat mencoba membenari motor, tapi masih saja tidak benar. Aku coba menelpon ibnu berkali-kali, berharap mereka kembali dan memberi bantuan untuk kami. Lama sekali aku dan yayat menunggu mereka, hingga maghrib pun tiba. Ibnu dan Hazi datang, mencoba memberi beberapa bantuan, tapi sayang masih saja seperti tadi. Kami memutuskan tetap melanjutkan perjalanan, dengan syarat, aku tidak bisa ngebut karena rem ku bermasalah. Setelah menempu kurang lebih 30 menit, kami akhirnya sampai di Pantai Turun Aban. 

Setelah sampai, kami segera membuat api karena cuaca semakin malam dan kami juga semakin lapar.



sate di bakar, baunya semakin membuat kami lapar


Setelah bekerja keras untuk memanggang sate malam ini, akhirnya kami selesai dan waktunya makan hehe



Perut sudah terisi penuh, setelah itu seperti biasa, kami hiburan dengan bermain kartu hehe. moment ini tidak kami abadikan, karena sudah pengen menikmati moment tanpa gangguan yang lain hehe.

Kami bermain kartu sampai hampir jam 1, mata kami satu persatu mulai tidak kuat, belum lagi gerimis hujan mulai membasahi tubuh kami. Kami akhrinya memutuskan untuk turun dan tidur di pondokan yang ada di bawah.

Esok paginya, kami disuguhkan dengan pemandangan yang begitu indah.


Dan mulailah naluri foto kami muncul seketika hehe





Ini si yayat niat banget, ngeprint dari toko terus di bawak ke pantai wkwk
Aktifitas foto kami berhenti saat panggilan perut kami semakin menggila. Tapi aneh, ayam yang semalam kami sisakan tidak kami temukan. Kami mencari kesana kemari tapi masih juga tidak ditemukan. Di ujung sana Yayat berteriak, oh ternyata dia yang makan. Seekor anjing ditunjuknya. Yah itu ternyata memang bukan jatah kami. Alhasil makanan alakadarnya yang sudah biasa kami makan di rumah kembali menjadi andalan, ya mieee

Cukup membuat kami kenyang,


Setelah dikira puas dan cukup, baik itu berang dan sebagainya, kami memutuskan untuk pulang , ya pulang, sampai jumpa lagi Turun Aban, terimakasih pemandangan indahnya :)

Agus Elmansyah, 2018

0 Comments