Setelah selesai perpisahan, mobil dari kecamatan Singkap Barat telah siap mengantarkan kami menuju tempat penyeberangan. Kami segera berkemas, mengingat nantinya perjalanan akan kami temput menggunakan jalur air. Sebenarnya kami sudah mendapatkan beberapa referensi desa untuk kami jadikan tempat pengabdian, tapi dikarenakan beberapa kendala seperti kondisi yang jauh hingga keselamatan, membuat kami memutuskan untuk melakukan pengabdian di Desa Langkap.

Perjalanan dari Lanjut ke Tinjul (desa terakhir menuju Desa Langkap). Di desa Tinjul kami istirahat sejenak sembari menunggu kapal kecil (disebut pompong). Setelah pompong siap, kami di bagi menjadi dua pompong, mengingat barang bawaan dan donasi yang kami bawa cukup banyak. Aku mendapat bagian kapal pertama dengan bawaan barang

Di pos Desa Tinjul sebelum menuju desa Langkap

Tim pertama dengan barang bawaannya
Perjalanan dari desa Tinjul Kami tempuh kurang lebih sekitar 1 jam. Setelah sampai dan bertemu dengan kepala desa Langkap, kami ditempatkan di rumah singgah salah satu warga desa yang ditinggal oleh penghuninya.

Foto rumah tempat yang cewek nginep, foto ini diambil dari posko cowok
Desa Langkap ini kondisinya sangat mengkhawatirkan. desa ini hanya memiliki 2 sumur, hanya 2 rumah yang dialiri listrik dari PLN, 5 rumah menggunakan genset, sedangkan rumah lain hanya menggunakan penerangan seadanya. Kondisi kesehatan pun sangat memperihatikan, banyak warga yang mengidap penyakit kaki gajah. Selain itu pendidikan juga mengkhawatirkan, karena kebanyakan hanya tamat SD, karena jika ingin melanjutkan ke jenjang selanjutnya, maka harus pergi keluar pulau. Tentunya hal ini memberatkan orang tua mereka, terutama dari segi perekonomian.
Sore setelah hujan deras yang mengguyur desa Langkap aku, bang rahmat, dan alvin menuju ke rumah orang yang cukup dituakan. Kami ingin menggali informasi mengenai desa ini, mencari tau adat istiadat, dan aturan di desa ini.

Malam harinya kami rapat untuk pertama kalinya di Desa Langkap, membahas kegiatan yang akan kami lakukan esok harinya.

Esok harinya kami melakukan observasi sesuai divisi masing-masing. Aku sebagai ketua divisi sekaliguus anggota publikasi mondar-mandir melakukan pemotretan hehe

Foto dengan anak-anak SD Langkap
Saat sedang seru mengambil dokumentasi di SD, tiba-tiba aku dipanggil zahra, dia menanyakan kondisi mataku. Memamg sudah beberapa hari mataku belum juga sembuh, masih merah. Dan kebetulan divisi kesehatan dan lingkungan sedang berbincang dengn ibu bidan. Aku di ajak zahra untuk berobat, awalnya aku malu, tapi saat melihat ibu bidannya cantik, rasa malu berubah menjadi semangat haha. Saat itu aku langsung diperiksa oleh ibu bidan dan langsung diobatin. (Dalam hati, aku mau sakit terus kalo kayak gini bidannya haha). Maaf foto bidan sengaja tidak di upload takut akan ada kecemburuan sosial haha (Padahal ngarep pas lagi diobatin di dokumntasikan, tapi dasar si zahra sama mbak celly gak ada inisiatif haha).

Oke setelah itu acara observasi kami semakin tak jelas, bolak balik mondar mandir sana sini membuat perutku lapar. Untung sekali Yenni selalu membawa perbekalan di tasnya (dia bilang gak bisa nahan laper, dalam hati ku, yessssssss haha). Roti dikeluarkan, kami berdua pun menyantap roti kubo (disebut roti kubo karena sering disajikan saat ada penggalian kubur di daerah melayu). Tak butuh waktu menghabiskan satu bungkus roti kubo haha.

Setelah observasi, kami pulang ke posko untuk istirahat makan siang, setelah makan siang, hujan deraspun datang. Bingung ingin melakukan kegiatan apa, Rio berinisiatif untuk mengajak bermain Werewolf (games yang ngajarin buat akting dan bohong). Aku dan beberapa teman ada yang belum tau sama sekali dengan games ini, tapi ada juga beberapa teman yang tau. Saat baru mulau agak kaku, tapi saat sudah tau bagaimana cara bermain kami mulai ketagihan haha

Malam harinya posko kami baru bisa dialiri listrik, saat malam pertama belum sempat. Pada malam ini kami kembali mengadakan rapat untuk persiapan rapat. Ntah kenapa malam itu aku sangat mengantuk. Saat rapat aku tidak bisa terlalu fokus. Berkali-kali kepala ku tertunduk. Mataku seakan tak bisa diajak kompromi lagi. Beberapa teman menegurku untuk tidak tertidur. Tapi apalah daya mataku kembali terpejam dengan sendirinya. Melihat aku tertidur nampaknya zahra geram, dia berinisiatif membangunakan ku dengan menggunakan sendok yang barusan digunakan untuk membuat kopi. Jelas...terasa sekali panasnya di keningku, langsung saja aku langsung terbangun. uhhhhhhhhhhhhhhhhh...terasa sekali panasnya, pengen di bales tapi cewek. Aku pun hanya bisa ngomel doang sedangkan zahra hanya tertawa sambil bilang "makanya jangan tidur mulu". akupun mengiyakan sambil nyinyir.
Setelah itu aku ditawari Ahus untuk minus kopi agar tak mengantuk. Dan...jelas hasilnya, aku menjadi tidak bisa tertidur malam itu. Belum lagi saat selesai rapat Rio kembali mengajak kami maen Werewolf. Malam kembali kami isi dengan permainan itu, banyak sekali kejadian-kejadian yang sulit direkam oleh kamera (cuma bisa disempen disini , nunjuk ke hati wkwk). 

(Foto sengaja tidak diupload, terutama saat ada Bang Rahmat bangun dengan mata merah saat menegur kami karena maen werewolf sampai dini hari wkwk)


Waktu subuh mendekati kami, dan akhirnya kami memutuskan untuk mengakhiri permainan mengingat kami akan melaksanakan kegiatan besoknya. Aku, Rio dan Alvin memiliih untuk tidur di Masjid agar tidak kesiangan. Tapi justru malah Zain yang membangunkan kami karena kami bangun dan ternyata kondisi sudah siang haha. Setelah selesai sholat (entah masih bisa dibilang subuh atau dhuha haha) kami melanjutkan lagi perjalanan mimpi kami alias tidur lagi, belum lagi ditambah dengan kondisi hujan membuat kami semakin nyaman haha. Setelah tidur kurang lebih 3 jam, Rio membangunkan kami karena ternyata kondisi tidak hujan lagi. Kami masih ingin lanjut tidur lagi karena masih mengira hujan, tapi ternyata itu hanyalah bunyi hujan di dalam masjid karena atap masjid yang bocor haha. Kami segera berkemas takut di marahi Bang Rahmat dan emak Celly yang suka marah-marah kalo ada yang telat atau tidak sesuai waktu. Dan pada saat kami keluar masjid, tepat sekali nampaknya bang Rahmat sedang menuju arah kami,untung saja kami sudah bangun hehe.

Kami segera disuruh sarapan Oleh emak Celly dan segera menuju SD karena waktu yang diberikan hanya sampai pukul 11.30. Setelah sarapan kami langsung menuju kesana. Aku mendapatkan kesempatan untuk mengajar anak kelas 4 SD bersama Zain dan Septi. Awalnya suasana kelas agak terasa kaku, karena anak-anak kami suruh untuk menghafal. Aku berinisiatif untuk bermain tebak-tebakan agar anak-anak tidak terlihat kaku dan suasana mencari. Dan....tepat dugaanku, mereka menjadi lebih bergairah dengan bermain tebak-tebakan hehe.
Contoh tebak-tebakannya yaitu mengisi huruf yang hilang. Dengan klu bahwa kota tersebut merupakan nama ibukota salah satu daerah di Indonesia. 

S_M_R_ND_ (merupakan Ibukota Kalimantan Timur)
salah satu tebak-tebakan hits...ayo coba tebak apa isinya
SAMARINDA atau SAMARINDU? hhaha

Setelah selesai mengajar kami segera kembali ke posko. Sembari makan siang, kami juga segera menyiapkan materi untuk acara divisi pendidikan yakni bermain kuis. Kami merancang kuis sedemikian rupa. Kuis sengaja mengandung unsur-unsur nasionalisme agar anak-anak ditumbuhi rasa nasionalisme (Bukan kebaperan atau kealay an) hehe

Setelah siap, kami segera menuju Balai Desa untuk memulai kuis. Aku sebenarnya tidak tau kalau setelah aku merancang kuis tadi juga disuruh menjadi pemimpin acara. Tapi ya gak papa sekali-sekali hehe. Babak pertama kuis ini yaitu menyusun kata menjadi salah satu soalyang disebutkan, anak-anak cukup cekatan karena tidak terlalu sulit untuk bagian ini. Pada babak kedua, yakni pesan berantai, anak-anak ditugaskan untuk menyampaikan pesan yang aku sampaikan kepada temannya dengan benar. Pada babak ini anak-anak mulai mencari cara-cara kurang sportif untuk menang hehe. Dan....pada babak ini suaraku cukup terkuras, mengingat babak ketiga ini yaitu menyambung lirik yang hilang dari beberapa lagu nasional yang aku nyanyikan. Setelah melewati 3 babak akhirnya kami menyelesaikan seluruh games, Anak-anak dikumpulkan kembali untuk sama-sama menyanyikan lagu nasional bersama-sama.

Persiapan

Rio suka kebanyakan briefing adek-adeknya, jadi sering ketinggalan kalo lomba haha

pemimpin kelompok bersiap mendengar pesan berantai yang hindak disampaikan

Foto Bersama yeeeeee


Setelah selesai, kami segera kembali ke posko, malam itu akan ada ramah tamah dengan pemuda pemudi desa Langkap. Setelah acara ramah tamah di mulai, perkenalan kami lakukan. Malam itu menjadi ajang pemuda desa untuk menampilkan bakatnya, tidak jarang yang bagus dalam membaca puisi, pantun, hingga nyanyi yang udah mirip Charlie ST 12 sangking cengkoknya haha. Sayang beberapa dokumentasi tidak bisa aku dapatkan karena kondisi Balai desa yang gelap saat malam hari.
Setelah acara selesai kami kembali ke posko. Malam itu juga kami mengadakan perpisahan, dan mengumumkan beberapa nominasi yang sudah kami isi beberapa hari sebelumnya, kayak pasangan terajin, terganas, terbaik, terlucu dan lainlain. Ada juga pengumuman Buddy Secret nya loh hehe kayak pelindung gitu-gitu lah tapi gak boleh dibilangin, nah mlam ini di umumin langsung ke orangnya hehe. 

Bang Dani dan Kak Ros
(Pasangan Terbaik)

Fitri dan Alvin
(Pasangan Terkocak)

Rafika dan Bung adit
(Pasangan Terkece)

Riski sama Rio
(Pasangan terheboh, terlapar wkwk)

Emak Celly dan Bang Rahmat
(Pasangan Terganas)

Yenni dan Zain
(Pasangan terajin)

Sebenernya ada 2 kategori lagi yaitu terpendiam (Ahus sama Septi) sama Terbaper (aku sama Zahra) tapi aku gak bisa nemuin fotonya, maaf ya hehe

Malampun di tutup dengan melooowwww karena besok kita udah harus bersiap melakukan perpisahan dengan pihak desa dan segera menuju Batam
Besoknya kami bergegas untuk segera membereskan barang-barang kami. Pada pukul 8 diadakan acara perpisahan di Kantor desa Langkap, kegiatan perpisahan pun ditutup dengan atraksi silat dari anak-anak desa Langkap.

Dadahhhh Desa Langkap, semoga bisa menjadi desa yang jauh baik kedepannya
Setelah perpisahan kami segera menuju pompong untuk perjalanan ke Pelabuhan Jagoh.

Kondisi saat kami akan meninggalkan Desa Langkap, anak-anak dan penduduk menyanyikan lagu Indonesia raya
jujur saat itu badanku bergetar, aku percaya mereka masih bangga menjadi bagian dari Indonesia
Perjalanan menuju pelabuhan Jagoh pun dimulai


Cukup ngeri sih dalam perjaanan, belum lagi bang dani hobi pindah tempat duduk, padahal bang dani berpengruh besar sama keseimbangan kapal hehe
Setelah satu jam perjalanan, akhirnya kami sampai di Pelabuhan Jagoh. Selamat tinggal desa Langkap. Suasana meloowww ENJ semakin terasa karena kami semua akan berpisah. Kami tim pertama yang datang. Sembari menunggu tim lain datang kami pun makan siang. 
Lanjut.............................
Di Part Selanjutnya ya hehehe
daadaaahhhhhh