Cerita Di Busung (Part 1)

Cerita ini nampaknya akan begitu panjang untuk dibuat sebuah tulisan tapi panjang tulisan ini masih tetap tak mampu mewakili kenangan, cerita, memori indah kita di Busung Aku ingin cerita kita bisa dilihat semua orang, kita bisa saling mengingatkan akan memori-memori indah kita, iya aku, dan kalian sahabat-sahabat KKN Kebangsaan 2016 Desa Busung :) KKN Kebangsaan 2016 Ya, aku merasa beruntung sekali bisa mewakili jurusanku dan kampusku sebagai peserta KKN Kebangsaan 2016 Di Kepulauan Riau Terpilihnya diriku bisa dibilang dikarena keberuntungan, kenapa? karena sebenarnya banyak sekali mahasiswa dari jurusan kami yang lebih layak untuk dikirim sebagai peserta KKN Kebangsaan 2016 Maklum saja, aku bukan siapa-siapa di jurusanku, aku tidak pernah terlibat organisasi di jurusan, bahkan fakultas, mungkin jika ditanya ada yang kenal dengan Agus? orang akan bertanya balik, Agus mana? enggak tau tuh, maklum aku memang tidak pernah terlibat hal-hal yang membuat aku menjadi mahasiswa yang terkenal, aku tidak berpestasi, tidak juga nakal-nakal amat, ya bisa di bilang pas-pas an banget lah. 

Berita Baik itu datang ketika sudah sholat jumat, tak lama jam menunjukan pukul 1.30 WIB, hp ku berdering, ada dosen yang menghubungi aku dan menyuruh aku untuk datang ke kampus, dan berita baiknya aku ternyata ditawarkan untuk menjadi perwakilan jurusan dan kampus menjadi peserta KKN Kebangsaan 2016 Aku bersyukur sekali, karena sebenarnya ada temanku yang lebih pantas, dia juga sudah sering sekali mewakili kampus di ajang nasional, langganan juara, tetapi pihak kampus tidak memilih dia karena dia ada agenda ke China pada bulan yang sama Hal ini keberuntungan buatku, karena esok harinya banyak kawan-kawan yang menanyakan kok kamu yang kepilih? kok bisa? aku hanya tersenyum :) Terima kasih Ya Allah

Full Squad KKN Kebangsaan 2016 UBB

Katanya perwakilan terganteng dari UBB wkwk
Singkat cerita kami ber15 mewakili kampus Universitas Bangka Belitung untuk KKN Kebangsaa 2016 di Kepulauan Riau Kami pergi tanggal 21 Juli pukul 15.30, sesampai dibandara batam kami sore sekitar pukul 17.00

Di Bandara Hang Nadim nih hehe

Foto di samping Bus Universitas Maritim Raja Ali Haji (tuan rumah KKN Kebangsaan 2016)


Sesampai di Batam kami sudah ditunggu oleh bus dari pihak UMRAH (Universitas Maritim Raja Ali Haji) selaku tuan rumah Setelah itu kami menuju pelabuhan untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Bintan kami sampai di Hotel Pukul 22.00 WIB setelah sampai kami langsung regristrasi kepada bapak- tentara, karena sudah begitu penat kami langsung saja istirahat diruangan yang “Maaf” sebenarnya mirip penampungan korban bencana alam, tapi it’s oke, i like be struggle Keesokannya acara di buka, sebenanrnya jujur dalam acara pembekalan yang dilakukan ini hampir tidak ada materi yang melekat di kepalaku, semuanya lewat begitu saj, hanya sedikit sekali materi yang melekat yang saya ingat ada 2 materi yang menurut saya begitu menarik yakni materi tentang sejarah melayu, mulai dari kerajaaanya, berdirinyaMalaysia, hingga terpisahnya Singapura dan materi dari Bapak riki seorang entrepreneur yang sukses sehingga membuat aku begitu tertarik mendengarkan materi tersebut, sisanya? hanya seperti angin lalu saja hehe setelah 4hari pembekalan, kami diterjunkan di lokasi KKN, 

Full Squad KKN Kebangsaan 2016 Desa Busung

Aku perkenal satu persatu ya dari kiri sampai kanan
 Sirajuddin Jalil (Siraj) FKIP Fisika Universitas Negeri Makassar
 Aidil Putra (Aidil) Ilmu Pemerintahan UMRAH
 Depi Maulana (Depi) Administrasi Negara Universitas Tanjungpura
 Norma Hana Pramesti (Hana) Akuntansi Universitas Bengkulu
 Herra Setiawati (Herra) Ilmu Komunikasi UIN JKT
 Desti Diana Budiono (Desti) Ekonomi Pembangunan Universitas Sriwijaya
 Siti Mukhroidah (Ida) Sosiologi UNTIRTA Banten
 Sutami Candra Kasih (Kasih) Akuntansi UMRAH
 Ocha Pahabol (Ocha) PGSD Universitas Musamus Merauke
 Rizky Chairian Pandiangan (Kiki) Kesehatan Masyarakat UNAND
 Deby Andita (Deby) Kedokteran Universitas Riau
 Asrun Amrin (Asrun) Ilmu lingkungan Universitas Halo Oleo dan aku sendir hehe foto diatas kurang Muhammad Syaiful (ipul) Akuntansi UMRAH AR Monang (Monang) aduhh lupa jurusannya tapi intinya anak pertanian IPB sama kurang satu lagi peserta dari Univesity Teknologi Malaysia Lyana Atiqa Binti Qamar.

      “Busung, kami datang” karena lokasi desa kami ternyata hanya butuh 1 jam perjalanan dari pusat kota Tanjung Pinang Yups Desa Busung nama Lokasi kami KKN sesampai di Busung, kami kebingungan harus menginap dimana karena ternyata pihak tuan rumah belom koordinasi dengan pihak desa bahwa kami akan KKN disana. Tapi untung saja sebelum berangkat ke posko aku sempat berbincang bincang dengan panitia kesehatan, dan ternyata dia pernah penelitian di desa itu, aku pun menanyakan semua tentang Busung, dan hal-hal yang sekiranya bisa mensukseskan program kami di Busung. Alhasil kami mendapat alamat pak RW yang katanya sudah biasa menerima mahasiswa KKN Setelah satu jam perjalanan, kami sampai busung sekitar pukul 18.00 WIB, karena sudah memasuki waktu sholat, kami mencari lebih dahulu rumah Pak RW, ternyata pak RW Bachtiar, setelah bertemu ternyata pak RW sangat ramah dan langsung mempersilahkan kami masuk ke rumah beliau. Karena waktu sholat maghrib sudah sedikit lagi, kami memohon izin untuk melaksanakan sholat maghrib dan menunggu sholat isya juga. setelah itu kembali ke rumah pak RW, kami cerita-cerita kalau belum ada posko untuk kami menginap selama KKN. Ternyata tadi pihak desa sudah menunggu kami dari pagi samapi sore di kantor desa, tapi kami tak kunjung datang-datang, alhasis pak kades pun pulang. sebenarnya kami juga sempat bosan karena sebelum kami pergi ke Busung, kami mnunggu dari pukul 9 pagi, dan baru diberangkatkan pukul 5 sore x_x. Tapi, semua ada hikmahnya, disitu kami sudah perkenalan satu sama lain, bahkan aku, asrun, dan monang, sudah mulai main bully-bully kepada monang, karena logat dia bicara sunda banget, padahal dia aslinya medan :D Malam itu dosen pembimbing kami pun datang, kami perkenalan, dan pak dosen juga memberikan pengarahan, kami harus menjaga nama baik kampus masing-masing, tuan rumah, dan pribadi di desa Busung. 

Pertama kali foto lengkap di rumah Pak Bachtiar (RW) dan Pak Oksep

Setelah bercerita-cerita, dosen pak oksep pamit untuk pulang dan kami menginap di rumah pak RW malam itu (aku, monang, dan depi menginap di hotel bulan bintang alias masjid malam itu, karena rumah pak RW tidak cukup besar untuk menampung kami ber15). keesokan harinya kami di ajak pak RW untuk silaturahmi ke kantor desa ntuk bertemu pak kades sekaligus sebagai acara pembuka dengan pihak desa setelah ramah tamah kami mencari tempat yang bisa dijadikan posko kami selama KKN, alhasis kami mendapatkan tempat ini untuk kami jadikan posko KKN (jujur, awalnya kami sempat kaget mendengar uang sewa untuk posko ini, maklum ukurannya yang kecil untuk menampung kami ber16 sangat tidak sesuai, tapi ya sudahlah, yakinlah semua akan tetap menjadi indah dengan kebersamaan kita)

Posko KKN, sedikit horor ketika beberapa hari menjelang kkn berakhir haha

 KKN Dimulai hari itu kami melakukan beres-beres posko hampir seharian, dan entah ada info dari mana, malam harinya, anak-anak penduduk sekitar setelah sholat isya berdatangan datang ke posko untuk minta diajak les dan alhasil posko penuh sampai ke dapur x_x :D mungkin terlihat sepi di foto, tapi akal sangat jauh berbeda di kenyataannyaa guys :D setelah itu kami rapat, membahas program yang akan dijalankan selama KKN di Busung Bosan sudah 3 hari di posko, teman-teman sudah jalan kesana kemari, aku, monang, dan depi belum kemana-mana, paling hanya ke masjid.

Partner tiap project yang sifatnya lapangan hehe



Hari itu aku ingin refreshing karena jujur yang lain sudah ke Gurun Pasir Busung yang terkenal itu, bahkan sudah sering masuk tv, kami b3 penasaran sekali ingin kesana :D monang memang gak pernah mau difoto sendirian, cuma itu foto monang yang ada, (yang kecil dan yang gak keliatan mukanya) puas sudah kami jalan-jalan ke Gurun Pasir, sekedar info, gurun pasir ini terbentuk dari aliran air yang berasal dari hujan dan membentuk pola-pola yang begitu indah. pasir ini dari hasil bekas penambangan bauksit di Pulau Bintan. Bersambung—–

0 Comments